1. Umum
Topdam VI/Mlw merupakan salah satu Badan Pelaksana Kodam VI/Mlw
yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan dan melaksanakan penyedian serta
penyajian Informasi Geografi/Medan wilayah Kodam dalam bentuk pembaharuan
(Revisi) Peta Topografi, data dan analisa medan, pembuatan produk Topografi
lainnya dalam rangka mendukung tugas-tugas Kodam. Secara hirarkis, Kepala
Topdam berkedudukan langsung di bawah Panglima Kodam. Saat ini, susunan
organisasi dan tugas Topdam VI/Mlw menggunakan Keputusan Kasad Kep/33/X/2006
tanggal 6 Oktober 2006, dengan kekuatan sesuai Daftar Susunan Personel (DSP)
sebanyak 50 orang (41 Militer dan 9 Pns).
B. Visi dan Misi Satuan
Sebagai Badan Pelaksanan Kodam, Topdam VI/Mlw mempunyai visi
mewujudkan satuan Topografi yang solid, profesional, tangguh, berwawasan
kebangsaan dan dicintai rakyat serta dapat dihandalkan dalam mendukung
tugas-tugas Kodam VI/Mlw.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Topdam VI/Mlw melaksanakan misi
atau tugas :
1. Menyediakan informasi Geografi antara lain dalam bentuk Peta
Topografi berbagai kedar, Peta Daerah Latihan, Model Medan, Mozaik Foto
Udara/citra satelit yang valid dan benar serta melaksanakan survei dan pemetaan
wilayah Kodam,
2. Melaksanakan dukungan atau bantuan Topografi dalam bentuk
asistensi teknik Topografi bagi satuan pengguna,
3. Menyusun Laporan Geografi Medan (LGM) wilayah, Peta-peta
Tematik, Gazetteer, analisa medan dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
wilayah,
4. Melaksanakan manajemen material Topografi (Mattop) yang
mencakup bahan, alat dan peta dengan baik dan benar,
5. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan tugu-tugu
trianggulasi, dokumen batas serta koordinat patok batas wilayah, dan
6. Melaksanakan fungsi organik militer yang meliputi bidang
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan program
dan anggaran serta latihan dengan baik dan benar.
Sekilas Sejarah Satuan
Perjalanan sejarah Topdam VI/Mlw saat ini, sejatinya tidak bisa
lepas dari pembentukan organisasi Kodam sebagai salah satu Kompartemen
Strategis Pertahanan wilayah Kalimantan atau Borneo yang semula berbentuk
Komando Tentara dan Teritorial Kalimantan (TT) pada 25 September 1957. Seiring
dengan dinamika lingkungan dan tantangan tugas Kodam, Topdam VI/Mlw mengalami
beberapa kali validasi organisasi dan perubahan nama, diawali dari Topanda
Kalimantan menjadi Topdam VI/Tpr berkedudukan di Pontianak Kalbar hingga
terakhir menjadi Topdam VI/Mlw seperti sekarang ini.
Salah satu tonggak sejarah penting adalah ketika dilakukan
reorganisasi ABRI pada tahun 1985. Kodam-kodam di Pulau Kalimantan yang semula
terdiri dari 3 Kodam dilikuidasi menjadi satu Kodam yakni Kodam VI/Tpr, dengan
Makodam berkedudukan di Pontianak. Pesatnya pembangunan dan dibangunnya
beberapa obyek vital di Kalimantan Timur, mendorong diambilnya keputusan untuk
memindahkan Makodam VI/Tpr ke Balikpapan sampai sekarang ini. Markas Topdam
VI/Tpr pun ikut pindah ke Balikpapan.
Terakhir, pada 28 Juni 2010 kembali dihidupkan dua Kodam, yakni
Kodam VI/Mlw dan Kodam XII/Tpr sesuai dengan Peraturan Kasad Nomor
Perkasad/17/V/2010 tanggal 27 Mei 2010 tentang pengesahan pembentukan Kodam
XII/Tanjungpura dan perubahan nama Kodam VI/Tanjungpura menjadi Kodam
VI/Mulawarman. Sehingga gelar satuan Topdam di Pulau Kalimantan pun ikut
berubah menjadi 2, yakni Topdam VI/Mlw di Balikpapan dan Topdam XII/Tpr di
Pontianak. Topdam VI/Mlw memiliki wilayah tanggung jawab Provinsi Kaltim dan
Kalsel, sedangkan Topdam XII/Tpr mencakup wilayah Provinsi Kalbar dan Kalteng
dengan Matopdam di Pontianak.
Topdam VI/Mlw semenjak berdiri tahun 1978 sampai dengan 2010 telah
mengalami pergantian pimpinan sebanyak 10 orang. Kesepuluh pejabat Katopdam
tersebut adalah Mayor Ctp Drs. A.A Sabirin (1978-1982), Letkol Ctp PE.
Issubandono, B.Sc (1982-1987), Letkol Ctp Fadli M Syaf (1987-1991), Letkol Ctp
Mulyadi (1991-1995), Letkol Ctp Hendricus Armand Schoggers (1995-1998), Letkol
Ctp Mahu Amin (1998-1999), Letkol Ctp Ir. Sunarto, M.S.Si. (1999-2003), Letkol
Ctp Yeria H., B.E., S.Sos. (2003-2009), Letkol Ctp Ir. Bambang Iswahyudi
(2009-2010), dan Letkol Ctp Drs. Ibnu Fatah, M.Sc. (2010-sekarang). Sebelum
menjabat Katopdam VI/Mlw, Letkol Ctp Drs. Ibnu Fatah, M.Sc. adalah Komandan
Detasemen Survei Pemetaan Dittopad.
Pembinaan Satuan dan Upaya Yang dilakukan
Implementasi pembinaan satuan (Binsat) Topdam VI/Mlw selalu
diarahkan pada terciptanya tingkat kesiapan operasional satuan yang mencakup
pembinaan bidang organisasi dan personel, pendidikan dan latihan, peranti
lunak, material dan pangkalan. Keberhasilannya merupakan hasil dari kerja keras
semua unsur yang dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Kerja keras
tersebut melibatkan para Perwira yang penuh vitalitas dan visioner serta
dukungan anak buah yang secara sadar dan ikhlas mengakui kepemimpinan para Perwira
sebagai unsur pimpinan. Tolok ukurnya sudah sangat jelas, yakni terpeliharanya
moril satuan, tegaknya disiplin, tumbuhnya jiwa korsa atau soliditas satuan
serta tercapainya tingkat keterampilan dan profesionalisme prajurit.
Pembinaan organisasi dan personel Topdam VI/Mlw antara lain
ditempuh dengan menjaga jumlah personel hingga mencapai kekuatan minimal 80 %
DSP dan mengatur keseimbangan komposisi Pa, Ba, Ta dan PNS sesuai dengan
struktur organisasi. Kegiatan TOA dan TOD personel dilakukan sesuai dengan
arahan Komando Atas demi menjaga vitalitas organisasi dan kepentingan
kaderisasi.
Pembinaan satuan di bidang pendidikan dan latihan ditempuh melalui
penyelenggaraan Latihan Satuan (Latsat) terprogram dan Latihan Dalam Satuan,
penataran, bimbingan teknis dan magang/kerjasama dengan pihak ketiga. Tentunya
semua kegiatan latihan harus memedomani manajemen latihan yang baik, sejak dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengakhiran hingga tahapan evaluasi kegiatan.
Pembinaan peranti lunak diarahkan pada tersedianya peranti lunak
dalam kondisi yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu,
juga dilakukan uji coba validitas peranti lunak secara berkala.
Terakhir, pembinaan satuan di bidang pangkalan yang ditujukan pada
tersedianya dukungan sarana dan prasarana satuan yang memadai agar tercipta
suasana kerja dan kehidupan prajurit yang baik dan kondusif. Sejumlah peralatan
survey pemetaan standar telah dimiliki Topdam VI/Mlw, antara lain GPS Geodesi,
Total Stations, Alat Survei Geografi, Alat Interpretasi Foto Udara/Citra
Satelit, Ploter A0 dan Scanner serta peralatan Komputer Digital Mapping. Memang
diakui saat ini masih dirasakan adanya keterbatasan alat peralatan, baik yang
diakibatkan karena usianya yang sudah tua maupun jumlahnya yang kurang.
Sebagai salah satu Balak Kodam yang memiliki wilayah perbatasan
antar negara memberikan tantangan tugas tersendiri, yang pada gilirannya
memerlukan upaya Binsat secara khusus. Selain hal-hal yang normatif, Binsat
Topdam VI/Mlw memerlukan inovasi dan kreatifitas tersendiri guna
melipatgandakan dampak positif yang ingin diraih. Langkah inovatif dan kreatif
tersebut antara lain pelibatan Topdam VI/Mlw yang lebih intensif dalam Tim
Penegasan Batas Daerah (PBD) Provinsi Kaltim; komunikasi dan kerjasama dengan instansi
sipil, militer dan swasta; inisiatif pembuatan produk-produk non-standar yang
diperlukan satuan jajaran Kodam seperti buku saku prajurit dan peta-peta
khusus; rintisan upaya vektorisasi peta-peta kedar kecil (level strategis);
pemberian informasi ketopografian via internet, radio, surat kabar serta mass
media lainnya; serta dengan tidak melupakan upaya kegiatan menjaga suasana
guyup rukun warga Topdam VI/Mlw dalam berbagai bentuk dan kesempatan.
Dampak positif yang dimaksud di atas bagi kepentingan internal
Topdam VI/Mlw tidak lain adalah tumbuhnya kebanggaan dan soliditas satuan,
serta semangat juang setiap prajurit untuk berbuat yang terbaik. Sedangkan
dampak positif secara eksternal adalah meningkatnya apresiasi atau penghargaan
dari lingkungan dan semakin kuatnya pengakuan terhadap eksistensi satuan Topdam
VI/Mlw.
Sebagai penutup, perlu dikemukakan bahwa kiprah dan aktualisasi
peran Topdam VI/Mlw di daerah selama ini tidak kalah dengan satuan lain.
Menyebut beberapa diantaranya adalah dukungan Topdam VI/Mlw bagi kegiatan
Latihan Pratugas Batalyon Satgas Pamtas, pemberian materi ilmu medan dalam
rangka Lomba Ton Tangkas TNI AD, penyediaan peta daerah latihan, pemberian
asistensi teknis ilmu medan, serta keterlibatan dalam Tim Penegasan Batas
Daerah (PBD) Provinsi, Kabupaten dan Kota. Memang Topdam VI/Mlw tidak boleh
puas dan berhenti dengan melihat daftar panjang itu. Masih banyak yang harus
dilakukan, dan itu memerlukan semangat, kreatifitas dan inovasi semua prajurit,
PNS dan warga besar Topdam VI/Mlw. Selamat bertugas dan selalu berbuat yang
terbaik !!!
0 komentar:
Posting Komentar